Mohamad Ali Yusup

Selasa, 11 Desember 2018

Pengantar Perasaan

Terimakasih kepada Allah SWT yang Maha Membolak-balikkan perasaan. Terimakasih telah membuat saya percaya bahwa kenangan pun tak pernah sia-sia.
Terimakasih untuk ayah, lelaki hebat yang selalu saya cintai, yang mengajarkan banyak hal tentang cinta. Terimakasih untuk mamah yang selalu saya sayangi, dan terimakasih kepada adik ku Arifin Nabil dan Nurul Athiyah, Terimakasih sudah percaya pada impian - impian saya.
Terimakasih juga kepada orang - orang yang pernah menjadi bagian jatuh cinta dan patah hati saya. Terimakasih Untuk pengalaman berharga nya.
Kenangan terkadang menjelma jadi pisau, menusuk jantung paling dalam. Namun, tak jarang ada hal yang mendatangkan rindu dikala hujan dan senja.
Selalu ada pelajaran atas segala perasaan, meski terkadang tak tersampaikan.
Saya ingin mengenal diri saya sendiri lebih dalam. Merenung atas segala perasaan yang dulu pernah ada, yang dikenang sebagai bahagia, atau hanya kenangan sia - sia. Kesalahan di masa lalu cukuplah menjadi pelajaran. Atas betapa lugunya cinta dulu, betapa kejamnya perasaan diam - diam itu, betapa sakitnya di duakan, dan terkadang sesal saat menduakan.
Namun, akhirnya saya hanya ingin bahagia dengan seseorang yang bisa menerima saya tanpa pernah bertanya dari mana masa lalumu.
Untuk orang - orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Untuk orang - orang yang pernah mencintai, tapi dikhianati. Juga yang pernah Mengkhianati, lalu menyadari semua bukanlah hal baik untuk hati.
Untuk orang yang jatuh cinta diam - diam, suka pada sahabat sendiri, tidak bisa berpaling dari orang yang sama, dan hal - hal yang lebih pahit dari itu. Saya pernah ada di posisi kamu saat ini. Mari mengenang, tapi jangan lupa jalan pulang. Sebab, setelah tualang panjang ke masa lalu, kita harus menjadi lebih baik. Dan, mulailah menata rindu yang baru.



Tangerang, 11 Desember 2018
Mohamad Ali Yusup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar